Laman

Jumat, 29 April 2011

Kondisi Hutan di Indonesia Dulu Dan Saat Ini

Illegal logging atau pembalakan liar, atau penebangan liar, adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
-
Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber tepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran Amazon, Afika Tengah, Asia Tenggara (terutama Indonesia), Rusia dan beberapa negara-negara Balkan.
-
Data yang dikeluarkan Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia sejak tahun 1985-1997 telah kehilangan hutan sekitar1,5 juta hektar setiap tahun dan diperkirakan sekitar 20 juta hektar hutan produksi yang tersisa. Penebangan liar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan kayu di pasar internasional, besarnya kapasitas terpasang industri kayu dalam negeri, konsumsi lokal, lemahnya penegakan hukum, dan pemutihan kayu yang terjadi di luar kawasan tebangan.
-
Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektar pertahun, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan menurut data Badan Penelitian Departemen Kehutanan, kerugian finansial akibat penebangan liar menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari (Antara, 2004).
-
Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam kurun waktu 50 tahun, luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia. Dan sebagian besar, kerusakan hutan (deforestasi) di Indonesia akibat dari sistem politik dan ekonomi yang memperlakukan sumber daya hutan sebagai sumber pendapatan dan dieksploitasi untuk kepentingan politik serta keuntungan pribadi.
-

Menurut data Departemen Kehutanan RI tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi (perusakan hutan / penggundulan hutan) dalam 5 tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektar per tahun. Bila keadaan seperti ini berjalan terus, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2010. (Sumber: Wikipedia).

Hutan Indonesia yang hilang dari tahun 2000 – 2005. 
Warna hijau adalah hutan yang tersisa. Warna merah adalah penggundulan hutan.



Hutan di Kalimantan yang hilang dari tahun 1950 – 2010. Warna hjiau adalah hutan yang tersisa.


Penggundulan hutan di Papua dan Papua New Guinea di tahun 1980 dan perkiraan di tahun 2020.



Negara-negara dengan tingkat penggundulan hutan terbesar.

Apakah kita akan membiarkan Penggundulan Hutan ini berlanjut sampai Indonesia tidak punya hutan lagi?
Bagaimana nasib anak cucu kita nanti?

Kamis, 28 April 2011

PROFIL ALIRAN SABENI TENABANG

Aliran Sabeni Tenabang yang merupakan seni Maen Pukulan (“Pencak Silat”) ciptaan dari Engkong Sabeni (1860-1945), merupakan salah satu aliran Silat Betawi/Maen Pukulan yang berasal dari Betawi Tengah ( Tenabang/ Tanah Abang). Ciri khas dari salah satu seni Pencak Silat Betawi ini adalah permainan yang dekat/rapat serta pada keluwesan gerak dan kecepatan tangan yang disinkronisasikan dengan sabetan kaki untuk membanting. 

Kecepatan pada aliran Sabeni merupakan hal penting dan wajib (bahkan saking cepatnya ada cerita yang menyatakan pada waktu Engkong Sabeni menunjukkan jurus-jurus inti, terkesan kakinya tidak menyentuh tanah), tanpa adanya kecepatan sulit untuk mengaplikasikan secara sempurna jurus-jurus serta teknik-teknik sabetan kaki dari Sabeni.

 Kecepatan dan keunikan gerakan aliran Sabeni inilah yang membuat aliran Sabeni merupakan aliran yang sangat disegani dan dihormati pada masa-masa Engkong Sabeni hidup, bahkan beberapa gerakan/jurusnya diaplikasikan oleh aliran lain sebagai pelengkap jurus-jurus aliran tersebut.

Aliran Sabeni memiliki 15 Jurus dasar yang terbagi atas Jalan Jurus dan Jurus Inti. Jurus yang terkenal dan melegenda di seantero Betawi adalah Jurus Kelabang Nyebrang dan Merak Ngigel. 

Ciri dari jurus kelabang nyebrang adalah gerakannya yang mengejar lawan dengan cepat seperti kelabang mengejar mangsanya berliku-liku, dengan dikombinasikan permainan tangan yang cepat tanpa henti yang dibarengi sesekali sabetan kaki kanan kiri secara bergantian. Jurus kelabang nyebrang ini apabila dilakukan dengan keluwesan dan kecepatan yang tinggi, memang akan sulit sekali untuk dihadapi karena konsentrasi lawan terpecah dua antara menghadapi serangan dari atas dan menghindari sabetan kaki agar tidak jatuh terbanting.

Selain Jurus Kelabang Nyebrang, Jurus Merak Ngigel juga tidak kalah tenarnya, banyak jago-jago baik dari Betawi maupun luar Betawi dijatuhkan dengan Jurus ini oleh Engkong Sabeni. Jurus Merak Ngigel memang unik, jurus ini meniru gerakan Merak yang sedang menari kasmaran membentangkan bulu-bulu ekornya sambil menggoyang-goyangka n pantatnya (“ngigel”) ke kanan dan ke kiri. Aplikasi pada jurus adalah bulu-bulu ekor merak digantikan oleh tangan yang membentang pendek di depan dada yang lalu menarik kedua tangan lawan ke dekat dada yang diteruskan dengan pukulan siku dan serangan bawah mempergunakan pinggul, apabila dilakukan pada waktu yang tepat dan kecepatan yang tinggi diikuti gerakan memutar dari tubuh seperti putaran per, dapat mengakibatkan lawan terpental cukup jauh. 

Jurus Merak Ngigel biasanya dipergunakan untuk pertarungan yang sangat dekat/hampir tanpa ruang, jurus ini memang indah sehingga diaplikasikan oleh anak-anak Institut Kesenian Jakarta (“IKJ”) dalam salah satu seni tari kreasi anak-anak IKJ.

Jurus inti lainnya yang aplikasinya sulit dan menguras tenaga adalah Selat Bumi yaitu penggabungan seluruh jurus dasar yang dimainkan dengan poisi kuda-kuda sangat rendah (hampir jongkok) dengan arah gerakan kaki berdasarkan arah anak mata angin. Jurus ini dimainkan awalnya dengan posisi kuda-kuda rendah lalu setelah selesai rangkaian jurusnya lalu dimainkan diatas setelah selesai kembali turun (naik-turun- naik-turun dst), sehingga sangat menguras tenaga. Jurus ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi selain dari faktor tenaga juga gerakan, karena harus mampu membanting lawan dengan sabetan kaki dalam posisi kuda-kuda sangat rendah.

Walaupun Aliran Sabeni berfokus kepada permainan tangan kosong tetapi aliran Sabeni juga mengenal permainan senjata yang hanya sebagai alat bantu yaitu Golok dan Cukin (kain panjang seperti selendang yang dililitkan di pinggang atau disampirkan di leher, berfungsi untuk menyabet tangan/kaki lawan serta mengambil senjata lawan). Kedua alat bantu ini baru diajarkan pada murid-murid yang sudah memasuki tahap kombinasi jurus.

Aliran Sabeni pada awalnya tidak mengenal adanya tingkatan-tingkatan murid, tetapi untuk lebih mempermudah metode pelatihan dan agar setiap orang yang belajar aliran Sabeni memiliki arah yang jelas, akhirnya ditentukan tingkatan-tingkatan murid seperti berikut:
1.   Tingkat Dasar;
2.   Tingkat Khataman Jurus;
3.   Tingkat Kombinasi;
4.   Tingkat Mualim.

Untuk tingkat dasar s/d tingkat kombinasi, standarnya adalah sekitar 3 tahun untuk pertemuan 2 minggu sekali, sedangkan untuk tingkat mualim (diberi hak untuk mengajar) dibutuhkan tambahan waktu 2 tahun menjadi assisten pelatih ditambah lulus penilaian akhlak dan moral oleh guru. 

Penyebaran Aliran Sabeni memang sangat terbatas, karena seni Pencak Silat ini pada awalnya merupakan Pencak Silat Keluarga, tetapi seiring perkembangan zaman dan tuntutan pelestarian, seni Pencak Silat ini akhirnya diajarkan keluar, dimana fokusnya adalah anak-anak muda Tanah Abang.

Demikianlah semoga menambah pengetahuan.

GEDHUNG DPR SIDA DIBANGUN?


Udur-uduran bab rencana madege gedhung DPR kang magrong-magrong nganti tekan wektu iki durung rampung. Kabeh pehak sing setuju lan nolak (pro-kontra) padha golek argumen sing kuwat kanggo mbela panemune dhewe-dhewe. Miturut pehak sing setuju marang rencana madege gedhung ngandhakake, yen gedhung anyar mau penting banget kanggo nyengkuyung nyambut gawene para Dewan. Jarene, ing wektu saiki gedhung lawas wis dianggep ora nyukupi maneh kanggo nyambut gawene para anggota Dewan, kayata kanggo rapat-rapat, ruwangan kanggo sekretaris lan staf ahline. Mula gedhung anyar enggal dileksanakake madege. Dene pehak sing padha ora setuju kandha, yen sejatine wektu iki durung wektu sing pas kanggo mbangun gedhung anyar, amarga isih akeh warga kang uripe sekeng (mlarat). Karo maneh, sasuwene iki, nyambut gawene para anggota DPR dianggep durung tenanan mbela kekarepane rakyat sing menehi dhaulat.
Miturut rencana, gedhung anyar DPR arep dibangun kanthi ngentekake ragad meh 1,2 trilyun. Dhuwit samono akehe mau kanggo mbangun gedhung tingkat kanthi sarana kang komplit, klebu papan kanggo renang lan fitness utawa olahraga. Dadi, komplite gedhung kasebut sejatine luwih kanggo kepentingane para anggota Dewan, nalika padha ngantor ing DPR. Kamangka, sejatine sasuwene iki, fasilitas kanggo anggota DPR rinasa wis komplit, wiwit saka maneka tunjangan, asuransi, nganti tekan gaji sing terus mundhak. Ewa semono, sing dijaluk isih tetep kurang terus.
Nganti tekan wektu iki, sejatine isih akeh rakyat Indonesia sing uripe isih mlarat lan nganggur. Rakyat menehi mandhat marang wakile ing DPR supaya merjuwangake kekarepane rakyate. Mesthi wae supaya mengkone rakyat bisa tambah mulya, golek gaweyan gampang, golek pangan gampang, murah nalika priksa, murah golek sekolah, entuk rasa anyem lan aman, lan liya-liyane. Nanging nyatane, nganti tekan saiki, isih akeh masalah kang njiret rakyat, khususe rakyat gembel aliyas mlarat. Isih akeh pawarta ngenesake kang ditandang dening rakyat cilik. Wis ngono kuwi, kok ya tega, para wakile rakyat mau padha nguja kekarepane dhewe kanggo kepentingane dhewe utawa kelompoke. Apa tumon?

Rabu, 27 April 2011

Budaya Indonesia Yang Hilang..

Indonesia adalah negara yang indah yang kaya akan kekayaan alam dan budaya. Lebih dari 20 suku terdapat di Indonesia dan lebih dari 100 budaya ada di Indonesia. Tetapi sayangnya, dari tahun ke tahun seiring dengan bertumbuhnya perkembangan gaya hidup dan teknologi, kebudayaan asli indonesia terlihat sangat ketinggalan zaman. Banyak dari warga indonesia yang kurang peduli bahkan ada yang tidak peduli tentang budaya Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan banyak budaya Indonesia dicuri oleh negara lain terutama Malaysia. Hal ini karena terlambatnya dalam mematenkan suatu budaya dan benda – benda peninggalan zaman Indonesia dulu. Ketika budaya dan barang kebudayaan atau hasil buah tangan seniman Indonesia masih ada di Indonesia, banyak dari warga merasa budaya tersebut tidak berharga, tetapi ketika ada negara lain akan mengambil budaya tersebut dan kemudian hilang dari kita, barulah mereka merasa itu sangat berharga. Kenapa berharga saat sudah hilang? Kenapa tidak waktu masih ada? Inilah orang – orang indonesia yang telah terkontaminasi budaya barat. Di bawah ini beberapa daftar nama – nama budaya kita yang telah di rampas oleh negara lain.
No.
Kesenian dan Budaya
Asal
Direbut Oleh
1.
Batik
Jawa
Adidas
2.
Naskah Kuno
Riau
Malaysia
3.
Naskah Kuno
Sumatra Barat
Malaysia
4.
Naskah Kuno
Sulawesi Selatan
Malaysia
5.
Naskah Kuno
Sulawesi Tenggara
Malaysia
6.
Rendang
Sumatra Barat
WN Malaysia
7.
Sambal Bajak
Jawa Tengah
WN Belanda
8.
Sambal Petia
Riau
WN Belanda
9.
Sambal Nanas
Riau
WN Belanda
10.
Tempe
Jawa
Perusahaan Asing
11.
Lagu Rasa Sayang Sayange
Maluku
Malaysia
12.
Tari Reog Ponorogo
Jawa Timur
Malaysia
13.
Tari Soleram
Riau
Malaysia
14.
Lagu Injit – Injit Semut
Jambi
Malaysia
15.
Alat Musik Gamelan
Jawa
Malaysia
16.
Tari Kuda Lumping
Jawa Timur
Malaysia
17.
Tari Piring
Sumatra Barat
Malaysia
18.
Lagu Kakak Tua
Maluku
Malaysia
19.
Lagu Anak Kambing Saya
Nusa Tenggara
Malaysia
20.
Kursi Taman dengan Ornamen Ukir Khas Jepara
Jawa Tengah
WN Perancis
21.
Pigura dengan Ornamen Ukir Khas Jepara
Jawa Tengah
WN Inggris
22.
Motif Batik Parang
Yogyakarta
Malaysia
23.
Desain Kerajinan Perak Desa Suwarti
Bali
WN Amerika
24.
Produk Berbahan Rempah – Rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia

Shiseido Co. Ltd.
                                                                 Sumber: www.budaya-indonesia.com
Jika kita ingin melihat dari segi kreatif suatu budaya kita bisa melihat dari hal – hal yang terkandung di dalamnya. Misalnya seperti tari – tarian. Itu adalah hasil pikiran kreatif orang – orang dulu untuk menciptakan kemudian memadukan semua gerakan itu menjadi sesuatu yang indah dan juga kekreatifan dalam pemilihan lagu sehingga gerakan dan lagu bisa seimbang. Semua buadaya di atas adalah hasil kekreatifan orang terdahulu. Selain tarian, kita bisa juga bisa melihat dari segi obat – obatan tradisional karena obat ini tercipta dari perpaduan berbagai bahan yang bisa menyembuhkan sejumlah penyakit. Hal ini juga merupakan buah kreatifitas dari orang terdahulu karena mereka bisa menciptakan satu buah pil atau obat dari alam untuk menyembuhkan suatu penyakit.
Bisa kita lihat dari daftar di atas sangatlah banyak yang telah dicuri orang. Bahkan meliki negara bisa dicuri oleh individual? Betapa malunya kita telah dicuri dan kita tidak cepat tanggap dalam menanggulangi hal – hal tersebut. Oleh karena itu, marilah kita jaga dan kita lestarikan budaya nenek moyang kita jangan sampai dirampas lagi.